Berbagai
tindakan menyimpang dikalangan para remaja ternyata bersumber dari satu masalah yang sama yaitu mereka
keliru dalam memanfaatkan masa mudanya, karena hal ini mereka banyak terjerumus
kepada kelalaian dan pengikutan kepada syahwat sehingga mereka lupa akan
kewajibannya.
Hampir sebagaian besar remaja memiliki
persepsi berbeda tentang masa muda. Ada yang menganggap masa muda adalah masa
berkelana untuk mencari kebebasan, ada yang menganggap masa untuk poya-poya dan
senang-senang, dan ada juga yang menganggap masa untuk mencari pengalaman alias
coba-coba hal baru. Tetapi yang terpenting, apapun persepsinya jika hal
tersebut bertentangan dengan syari’at adalah sebuah kesia-siaan bahkan akan
menjadikan penyesalan untuk masa tuanya.
Untuk menimbang dari sudut syar’i dikatakan
bukan waktunya dan bukan trendnya ketika masa muda dihabiskan dengan sebuah
kelalaian belaka tanpa mau mengenal Agamanya. Padaha syari’at telah menjelaskan
yaitu masa muda adalah masa dimulainya memikul tanggug jawab amal kebajikan dan
dosa.
Sebagaimana dalam hadits Rosululloh salallahu
‘alaihi wasallam riwayat At-Tirmidzi bahwa ada tiga golongan yang pena diangkat
(Tidak ditulisnya dosa) yang salah satunya adalah seorang anak hingga masa
baligh (Muda), maka bagaimanakah seorang remaja muslim yang beriman ketika masa
dicatatnya amal perbuatan malah ia lalai dan banyak melalukan kemaksiatan
bukankah hal ini sebuah kebodohan dan kekeliruan. Kenapa kita tidak menyadari
hal ini..?
Sebagaimana yang telah kita paparkan diatas,
seharusnya masa muda adalah masa memupuknya amal kebajikan, masa menghitung dan
banyak mengintropeksi diri, masa penuh semangat dan masa berlomba-lomba dalam
hal bermanfaat untuk menghabiskan masa mudanya bukan malah memperbanyak
keburukan.
Diantara kesalahan yang dilakukan remaja
antara lain:
1.
Meremehkan
kewajiban.
Banyak dikalangan para remaja
yang meremehkan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan Alloh ta’ala. Mereka
telah lupa bahwa Alloh menciptakan manusia untuk beribadah kepada Alloh. Alloh
ta’ala berfirman:
“Dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariat: 56)
Kewajiaban yang paling pokok
tersebut adalah beribadah kepada Alloh terutama Shalat sebagai pembeda antara
seorang Muslim dengan kekafiran.
Rosululloh salallohu ‘alihi wasallam bersabda:
“Perjanjian antara kita (muslimin) dengan mereka (orang kafir) adalah shalat, maka barang siapa meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Rosululloh salallohu ‘alihi wasallam bersabda:
“Perjanjian antara kita (muslimin) dengan mereka (orang kafir) adalah shalat, maka barang siapa meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
2.
Terlalu
menuruti hawa nafsu.
Yaitu tanpa memperhatiakan rambu-rambu
syari’at mereka terus mengikuti hawa nafsunya yang haram, Pergaulan tanpa
aturan, pacaran, tauran dan kenakalan remaja lainnya.
Padahal Alloh subhanau wata’ala mencela para pengikut hawa nafsu dalam berfirman-Nya:
Padahal Alloh subhanau wata’ala mencela para pengikut hawa nafsu dalam berfirman-Nya:
“Maka datanglah sesudah
mereka, pengganti ( yang jelek) yang
menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka kelak mereka akan
menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).
3.
Menyia-nyiakan
waktu.
Karena mereka selalu melalaikan kewajiban dan memperturutkan hawa nafsu maka waktunya hanya berakhir sia-sia, padahal telah kita ketahui masa muda adalah masa efektifnya memanfaatkan waktu dan spirit untuk hal yang berguna, karena jika telah datang masa tua barulah hal itu terasa dan penyesalan tidak dapat membayar semua. Wahai sobat muda kapan lagi kau akan berfikir untuk kehidupan ini, jika kalian beriman tentulah kalian ingat akan hakikat hidup ini karena kehidupan dunia hanyalah untuk beramal dan tidak ada hisab sedangkan diakhirat tidak akan ada amal yang ada hanya hisab (Perhitungan).
Karena mereka selalu melalaikan kewajiban dan memperturutkan hawa nafsu maka waktunya hanya berakhir sia-sia, padahal telah kita ketahui masa muda adalah masa efektifnya memanfaatkan waktu dan spirit untuk hal yang berguna, karena jika telah datang masa tua barulah hal itu terasa dan penyesalan tidak dapat membayar semua. Wahai sobat muda kapan lagi kau akan berfikir untuk kehidupan ini, jika kalian beriman tentulah kalian ingat akan hakikat hidup ini karena kehidupan dunia hanyalah untuk beramal dan tidak ada hisab sedangkan diakhirat tidak akan ada amal yang ada hanya hisab (Perhitungan).
Wallohu ‘alam bishoab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar