Sabtu, 24 Desember 2011

Coretan kelam dimalam tahun baru

Kita semua tahu tentang malam ini, yang ditunggu-tunggu ketika kita telah memasuki bulan Desember. Ya... Itulah tahun baru masehi. Dibelahan penjuru dunia banyak orang melakukan berbagai acara dan kegiatan dimalam tersebut, namun yang sangat disayangkan sekali banyak diantara mereka adalah kaum muslimin yang mereka jahil dan tidak mengetahui apa hukum dari merayakan acara tersebut.

  Padahal Alloh subhanahu wata’ala berfirman:
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 36)

Banyak orang menunggu dan meramaikan tahun baru masehi ini dengan bergadang semalam suntuk, meniup terompet dan menyalan kembang api yang sesungguhnya jika mereka mau berfikir dengan akal sehat apa manfaatnya dari hal tersebut untuk mereka? Apakah membawa mereka kepada surga dan kebahagiaan? Sungguh tidak, mereka semua sebenarnya jenuh, hati mereka gersang dan jauh dari ketenangan namun meraka tidak menyadarinya, mereka menutupi kegersangan itu dengan tertawa terbahak-bahak bersama teman-teman mereka sambil berkata “Happy new years”. Tetapi ketika dirumah mereka pasti akan berkata; “BT, jenuh dan Boring itulah bukti bahwa sebenarnya mereka jenuh tanpa teman disamping mereka dalam hal kelalaian.


Banyak sekali coretan kelam dimalam pergantian tahun masehi, diantaranya:
  • Penyerupaan terhadap orang kafir

Mereka yaitu orang-orang kafir menjadikan dan menetapkan tanggal 1 januari sebagai awal dari pergantian tahun, Jika umat islam mengikuti acara yang mereka rayakan maka ia berarti telah meyerupai mereka, dan ini syubhat besar bagi kaum muslimin sendiri terutama bagi orang-orang yang awam dan jauh dari pengetahuan tentang agama, kenapa begitu? Ya... Karena ketika satu orang dari kaum muslimin merayakan acara-acara batil dan tidak ada yang mencegahnya, dengan berjalannya waktu maka pasti orang muslim yang lain akan mengikutinya bahkan melazimkannya sebagai mana kita lihat saat ini yang menjadikan perayaan tahun baru sebagai hal yang lumrah, dan acara lainnya seperti  valentine day, april moop dan lain sebagainya. Padahal hal ini menjadikan mereka menyerupai orang kafir:
Rosulullah salallohu ‘alaihi wasallam bersbda:
Barang siapa menyerupai suatu kaum,  maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Ahmad).
Firman Alloh subhanahu wata’ala:

“Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur'an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (QS. Yunus: 108)

  • Menyebarnya kemaksiatan
Tanpa kita berfikir dua kali, secara logis acara perayaan tahun baru masehi adalah sebuah kemaksiatan yang  besar, apalagi ketika didalamnya terdapat bermacam-macam kemaksiatan yang menghiasi malam tersebut, diantaranya;
*Cambur baur dengan bebas antara wanita dan laki-laki, pacaran dan bergaul bebas bagai  orang yang tidak menyadari hakikat ia hidup didunia ini, wanita-wanita keluar rumah dimalam hari, berbau farfum dan membuka auratnya dengan bebas bagai orang yang tidak memiliki rasa malu, Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta'atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul baitdan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ah-Ahzab: 59)

Dan Rosulullah salallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian, kemudian keluar melewati laki-laki agar mereka mencium baunya maka ia pezina.” (HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)
Juga sabda beliau yang memberikan ancaman kepada wanita-wanita yang membuka auratnya, Beliau bersabda:
“Ada  dua golongan dari penghuni neraka yang tidak pernah kulihat pada zaman ku, yaitu (salahsatunya)...wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, berlenggak-lenggok kepala mereka miring seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium baunya.” (HR. Muslim)
Juga dalam hari raya tersebut adalah sarana penjerumusan kepada zina, padahal Alloh mengancam dalam firman-Nya:


“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32).


*Tidak hanya itu, banyak pula terdapat Khomr (minuman keras), dan genderang suara musik-musik yang memeriahkan malam itu dengan mendendangkan nyanyian yang tidak bermanfaat:
Rosulullah salallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
“sungguh, akan ada kaum dari umatku yang akan menghalalkan zina, khomr, sutra dan alat musik.” (HR. Bukhari ).
Yaitu pada suatu zaman akan ada orang-orang yang akan menghalalkan yang haram karena makna “akan menghalalkan” adalah hal itu adalah haram pada awalnya namun mereka menghalalkannya.
*Menghamburkan harta utuk hal yang tidak berguna, demi merayakan acara tersebut mereka rela menghabiskan uang demi dapat tertawa dan menjadikannya meriah, tetapi jika untuk hal kebaikan mereka tidak sedikitpun menyumbang. Alloh ta’ala berfirman:

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’: 26-27).

Qotadah rahimahullah berkata: “Tabzir (menghambur-hamburkan harta) adalah membelanjakan dalam hal kemaksiatan kepada Alloh, bukan untuk jalan Haq (kebaikan) dan membuat kerusakan.” (Tafsir Ibnu Katsir).

  • Menyia-nyiakan waktu dan kewajiban
Jelas sekali ketika hal tersebut sebuah kemaksiatan pasti akan mengakibatkan lupanya kepada waktu dan kewajibannya. Padahal Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr: 1-3)

Mereka melupakan kewajiban shalat karena sibuk dengan menunggu waktu tersebut, begadang meninggalkan shalat subuh, padahal Rosulullah salallahu ‘alaihi wasallam menegaskan dalam sabdanya:
“Pemisah anta seseorang dengan kemusyrikan dan kekufuran adalah (dalam hal) meninggalkan shalat”. (HR. Muslim)
Dan sabdanya yang lain: “Perjanjian antara kami (muslim) dan mereka (orang kafir) adalah shalat, barang siapa meninggalkannya ia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan An-Nasa’i). Begitu besar perkara kewajiban ini yaitu shalat, dengan begitu kerasnya ancaman Rosulullah tersebut, seharusnya kita sadar dan merenungi hal ini.

Wahai sodaraku...mulai saat ini janganlah kita mengikuti hal-hal yang dapat menjerumuskan kita kepada kemaksiatan kususnya tahun baru masehi ini.
Bukankah membaca Al-Qur’an, mendengarkan lantunan murotal, belajar dan Shalat malam jauh lebih baik dari hanya sekedar  menonton kembang api dinyalakan, meniup trompet dan tertawa riya dimalam yang penuh dengan kemaksiatan, andaikan Alloh ta'ala mencabut nyawa kita ketika dalam keadaan  lalai dari mengingat-Nya karena asiknya mendengarkan musik dimalam tahun baru, apakah kita tidak pernah memikirkan.
pernahkah kita bangaun malam untuk sekedar meluangkan waktu bertaqorub kepada Alloh, jika memang tidak pernah mengapa kita malah berbalik arah melakukan hal yang sia-sia. Ingatlah Alloh subhanahu wata’ala berfirman:

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-Isra’: 36)

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,” (QS. Maryam: 59).

Semoga menjadi renungan bagi kita semua,
Kita memohon kepada Alloh agar Dia memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita, dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang istiqomah dalam memegang teguh Agama-Nya, mengamalkannya dan mendakwahkannya.  Karena kita beriman dengan janji Alloh subhanahu wata’ala didalam firman-Nya:

Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (QS. An-Nisa: 124)
Allohumma amin.

Wallohu’alam bishowab.

Tidak ada komentar: